Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

Nama : Vania Athalia
Kelas  : XI-MIPA 2

Tubuh dapat mempertahankan diri dari serangan patogen karena adanya imun atau sistem pertahanan dalam tubuh. 

Fungsi Sistem Pertahanan Tubuh
1. Melindungi tubuh dari serangan benda asing atau bibit penyakit yang masuk ke tubuh. 
2. Menghancurkan jaringan dan sel mati atau rusak (debris sel) untuk perbaikan jaringan. 
3. Mengenali dan menghancurkan sel abnormal. 

Bagaimana Mekanisme Sistem Imun yang Melindungi Kita ? 
Saat kaki kita tertusuk paku berkarat, tusukan pertama telah menembus dinding kulit dan melepaskan bakteri ke dalam luka tadi. Bakteri yang masuk kemudian memanfaatkan berbagai hal yang ada di dalam tubuh kita dan menggandakan diri mereka setiap 20 menit sekali. Sistem imun kita pada saat ini belum menyerang, masih dalam mode pertahanan. Pada saat jumlah mereka cukup banyak, maka pertarungan akan segera dimulai. Dengan wujud mulai memberi ”effect” pada lingkungan sekitarnya. Pada saat inilah sistem imun beraksi. 

Pertama-tama, sel yang punya job sebagai pertahanan mulai masuk untuk menghalangi bakteri. Sel ini bernama Makrofag. Mereka adalah sel yang besar yang melindungi setiap bagian pinggir atau bisa dibayangkan seperti penjaga pada dinding terluar base, dimana Makrofag adalah penjaganya pada tubuhmu.

Dia sendiri sebenarnya bisa menangani serangan itu, karena Makrofag bisa menangkap bakteri-bakteri yang mencoba masuk. Dia bisa menelan 100 bakteri dalam sekali mainMakrofag menelan musuhnya secara utuh dan menahannya di dalam membrane. Kemudian, musuhnya hancur oleh enzim.

Efek selainnya, dialah yang menyebabkan peradangan pada luka karena memerintah pembuluh darah dengan cara mengirim protein untuk menembakkan air di medan perang. Gunanya, supaya pertarungannya lebih mudah. Ketika Makrofag sudah bertarung dalam waktu yang sangat lama, mereka memanggil back-up dengan mengirim pesan protein yang mengkomunikasikan lokasi dan urgensi. Pesan itu sampai kepada Neutrofil dan dia meninggalkan patrolinya di dalam darah. Datanglah Neutrofil ke medan perang. Neutrofil bertarung seperti sedang marah, sampaidia bisa membunuh sel-sel tubuh yang tidak bersalah di sekitarnya. 

Dia kemudian memasang jebakan yang menjebak dan membunuh bakteria. Meskipun begitu, mereka tidak sadar kalau caranya berperang malah menimbulkan kerusakan. Akhirnya, setelah lima hari berperang tiada henti, maka mereka bunuh diri supaya tidak menimbulkan kerusakan berlebih. Jika Makrofag dan Neutrofil belum cukup untuk meghentikan invasinya bakteri, maka pusat sistem imun mulai serius. 

Sel dendritik aktif. Dia merespon sinyalnya para tentara dan mulai menganalisis sample musuh yang dikirim oleh tentara dengan cara memutilasi tubuh musuh dan memasang tubuh-tubuh musuh di bagian terluar tubuh. Dari hasil analisis pada informasi tadi, dia harus mengambil keputusan. Putusan itu bersifat krusial. Haruskah dia memanggil antivirus yang memusnahkan sel tubuh yang terinfeksi atau pasukan pembunuh bakteri. Dalam kasus ini, dia akan memilih pilihan yang kedua.

Sel Dendritik ini kemudian pergi ke Limfa terdekat dalam waktu sekitar sehari. Disana, ada jutaan pasukan yang siap membantu. Helper dan T-Cell. Ketika sel-lahir, mereka dicetak kompetensinya sebagai pasukan, melalui latihan yang sangat keras. Hanya seperempat saja yang selamat dalam latihan ini. Yang selamat darisana akan mempunyai tugas yang diminta oleh sel dendritik.

Sel dendritic yang mencari Sel-T virgin (maksudnya, masih murni/polos) kemudian men-setup sel-T, yang kemudian menjadi sel-T Helper yang dikombinasikan dengan bagian tubuh dari musuh tadiSetelah itu, reaksi berantai terjadi. Sel-T Helper sudah aktif dan mulai menduplikat dirinya sebanyak ribuan kali. Sebagian dari mereka menjadi Sel-T memory yang akan berada di limfa yang menyebabkan kamu imun kepada bakterinya. Sebagian selainnya pergi ke medan perang. Kelompok ketiga dari sel tadi adalah pembuat senjata. Dialah yang menyediakan persenjataan untuk medan perang. Lokasinya ada di tengah limfa. Mereka ada Sel-B virgin yang kemudian berubah menjadi Sel-ketika bertemu dengan sel-untuk memproduksi senjata.

Sel-menduplikat dirinya sebanyak mungkin dan bekerja dengan totalitas untuk memproduksi senjata, saking totalitasnya, mereka bisa mati. Disini, sel-T helper menjadi motivator sel-dengan seolah berkata: “Jangan mati dulu, kami masih butuh kamu. Ayo teruslah bertahan dan berusaha” saking berharganya jasa yang diberikan. Dia kemudian terus bertahan untuk memproduksi senjata. Senjatanya adalah antibodi. 

Antibodi adalah protein kecil yang mengikat musuh tertentu. Ada beberapa antibodi yang memiliki tugas tertentu. Sel-T helper disini memberitahu sel plasma yang manakah tipe antibodi yang dibutuhkan dalam perang ini. Pada saat yang sama, medan perang semakin membara. Bakteri semakin melukai sekitarnya. Para pasukan banyak yang mati. Sel-T helper terus mensupport mereka supaya terus bertahan hidup dan bertarung lebih agresif lagi. 

Tapi realistis saja, mereka yang lelah tetap tak bisa menangani jutaan bakteri itu. Oleh sebab itu, baris pertahanan kedua datang. Jutaan antibodi membanjiri medan perang untuk menon-aktifkan musuh, membantu melemahkan dan membunuh musuh disana. Mereka membuat musuh tak berdaya dan memudahkan musuh untuk dibunuh. Tubuh antibodi dibentuk seperti konektor agar bisa konek ke sel pembunuh dan dapat membunuh musuh dengan mudah. 

Saat ini, sistem imun yang merajai medan perang. Kebanyakan dari sel imun sekarang mulai tidak berguna, dan tanpa sinyal yang konstan, maka mereka akan bunuh diri. Tapi beberapa dari mereka tetap hidup dan menjadi sel memori. Sel memori ini akan sangat bermanfaat. Tugasnya adalah mengingat dan bersiap akan serangan musuh yang sama. Dengan adanya mereka, bakteri akan langsung mati tanpa kamu sadari.

Comments