Struktur dan Fungsi Organ Reproduksi Manusia

Nama : Vania Athalia
Kelas  : XI-MIPA 2

(Halaman 121-135) 

1. Struktur dan Fungsi Organ Reproduksi Pria serta Proses yang Berlangsung di Dalamnya
a. Struktur dan Fungsi Organ Reproduksi Pria
Berdasarkan letaknya pada tubuh, dibedakan menjadi organ reproduksi luar dan dalam. 
1) Organ Reproduksi Bagian Luar
a) Penis, alat kelamin jantan yang berfungsi memasukkan sperma ke saluran kelamin wanita. 
b) Skrotum (Kantong Pelir), kantong yang membungkus atau melindungi testis. Fungsi utamanya memberikan testis suatu lingkungan yang memiliki suhu 1-8°C lebih dingin dibandingkan temperatur rongga tubuh. 
2) Organ Reproduksi Bagian Dalam
a) Testis (Gonad Jantan), berfungsi memproduksi sperma melalui proses spermatogenesis dan testosteron (hormon kelamin pria). 
b) Saluran Kelamin, berfungsi menyalurkan sperma dari testis ke luar tubuh melalui penis. Saluran kelamin pada organ reproduksi pria yaitu :
(1) Epididimis, saluran berkelok-kelok dalam skrotum yang keluar dari testis. Berfungsi sebagai tempat pematangan dan penyimpanan sperma sementara. 
(2) Vas deferens, saluran yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Berfungsi sebagai saluran yang dilalui sperma dari epididimis menuju vesikula seminalis (kantong sperma). 
(3) Saluran ejakulasi, saluran penghubung vesikula seminalis dengan uretra. Fungsinya untuk mengeluarkan sperma menuju uretra. 
(4) Uretra, saluran reproduksi terakhir. Fungsinya sebagai saluran kelamin dari vesikula seminalis dan saluran urine dari kantong kemih. 
c) Kelenjar Kelamin, selama perjalanan didalam saluran kelamin, sperma mengalami penambahan cairan-cairan kelamin. Cairan tsb dihasilkan oleh :
(1) Vesikula seminalis, menghasilkan cairan yang berfungsi sebagai sumber energi dan untuk memudahkan gerakan sperma, menormalkan keasaman saluran reproduksi wanita saat koitus. 
(2) Kelenjar prospat, menghasilkan cairan yang memberi suasana basa pada cairan sperma. 
(3) Kelenjar Cowper / kelenjar bulbouretra, menghasilkan cairan yang bersifat basa. 
b. Proses-Proses yang Melibatkan Organ Reproduksi Pria
Organ reproduksi pria berfungsi menghasilkan sperma. Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) terjadi di dalam tubulus seminiferus. 
Spermatogenesis melibatkan :
1) Spermatogonium (sel induk spermatozoa), penghasil sperma. 
2) Sel sertoli, pemberi nutrisi spermatozoa. 
3) Sel Leydig, penghasil hormon testosteron. 
Spermatogenesis dipengaruhi oleh:
1) LH (Luteinizing Hormone), berfungsi merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. 
2) FSH (Follicle Stimulating Hormone), merangsang sel sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein
Spermatogenesis terjadi melalui 3 tahap :
1) Tahap penggandaan, sel primordial mengalami pembelahan mitosis berulang-ulang dan membentuk spermatogonia. 
2) Tahap Pertumbuhan, spermatogonia tumbuh dan berkembang membentuk spermatosit primer (diploid) 
3) Tahap pematangan, spermatosit primer membelah secara meiosis membentuk 2 spermatosit sekunder (haploid). Spermatosit sekunder membelah secara meiosis membentuk 4 buah spermatid (haploid), lalu berdiferensiasi menjadi sperma (haploid).

2. Struktur dan Fungsi Organ Reproduksi Wanita serta Proses yang Berlangsung di Dalamnya
a. Struktur dan Fungsi Organ Reproduksi Wanita
terdiri atas organ reproduksi luar dan dalam. 
1) Organ Reproduksi Bagian Luar
a) Vulva, celah paling luar. 
b) Labium, bagian yang membatasi vulva. 
2) Organ Reproduksi Bagian Dalam
a) Vagina, saluran akhir organ reproduksi wanita. Bermuara di Vulva. 
b) Uterus, rongga besar yang merupakan pertemuan oviduk kanan dan kiri. Berfungsi sebagai endometrium yang kaya pembuluh darah. 
c) Oviduk (tuba fallopii), sepasang saluran yang ujungnya berbentuk corong yang disebut infundibulum. Oviduk berguna sebagai tempat terjadinya fertilisasi. 
d) Ovarium, penghasil ovum. Terdiri atas 2 buah yaitu ovarium sebelah kiri dan kanan. 
b. Proses-Proses yang Melibatkan Organ Reproduksi Wanita. 
1) Oogenesis, sel telur terbentuk melalui oogenesis yang terjadi di dalam ovarium. Oogenesis terjadi melalui 3 tahap :
a) Tahap penggandaan, terjadi dalam ovarium janin ketika masih dalam kandungan. Sel primordial mengalami pembelahan mitosis membentuk oogonia (diploid). 
b) Tahap pertumbuhan, terjadi pada ovarium bayi. Oogonium mengalami pembelahan mitosis membentuk oosit primer (diploid). 
c) Tahap pematangan. Perubahan hormonal yang terjadi pada masa puber mengakibatkan oosit primer membelah secara meiosis I menghasilkan oosit sekunder (berukuran kecil) dan badan polar I (berukuran kecil). Oosit sekunder berhentu mengalami pembelahan saat terjadi ovulasi. Pembelahan meiosis II dilanjutkan setelah sel telur mengalami fertilisasi. Oosit sekunder menghasilkan ootid (haploid) dan badan polar II (haploid). Ootid akan mengalami diferensiasi menjadi ovum dan badan polar II mengalami degenerasi. Badan polar I juga mengalamu pembelahan menjadi 2 badan polar, kadang mengalami degenerasi sebelum mengalami pembelahan. 
Oosit sekunder menghasilkan senyawa fertisilin, fungsinya :
a) Mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat
b) Menarik sperma secara kemotaksis positif
c) Mengumpulkan sperma disekeliling ovum
2) Siklus Menstruasi, terdiri atas 4 fase yaitu :
a) Fase Menstruasi, terjadi apabila ovum tidak dibuahi sperma. Ditandai dengan adanga pendarahan melalui vagina. 
b) Fase Pra-Ovulasi (Folikel), hipotalamus menghasilkan hormon gonadotropin yang merangsang pembentukan follicle stimulating hormone (FSH). FSH merangsang pembentukan folikel (folikel de Graaf), kemudian menghasilkan estrogen, merangsang pembentukan endometrium, juga memengaruhi serviks untuk mengeluarkan lemdir bersifat basa. 
c) Fase Ovulasi, peningkatan kadar estrogen mengakibatkan terhambatnya pembentukan FSH, hipofisis melepaskan luteinizing hormone (LH), merangsang terjadinya ovulasi. Biasanya terjadi pada hari ke-14. Oosit sekunder terlepas dari folikel. 
d) Fase Pasca-Ovulasi (Luteal), LH merangsang folikel yang telah kosong menjadi korpus luteum (badan kuning), menghasilkan estrogen dan progesteron. 
Fungsi hormon-hormon selama siklus menstruasi sebagai berikut :
a) FSH, merangsang pembentukan folikel de Graaf dalam ovarium dan memacu pembentukan estrogen
b) Estrogen, merangsang kelenjar hipofisis untuk memproduksi LH dan menghambat produksi FSH
c) LH, merangsang ovulasi dan perkembangan korpus luteum dan merangsang ovarium untuk memproduksi progesteron
d) Progesteron, memacu pembentukan endometrium uterus hingga siap untuk implanyasi embrio, menghambat produksi FSH olrh kelenjar hipofisis dan menghambat produksi LH
3) Fertilisasi, Gestasi, dan Persalinan, sebulan sekali ovarium melakukan ovulasi, yaitu pengeluaran sel telur matang yang berupa oosit sekunder. Peleburan antara sel telur dengan sperma disebut pembuahan atau fertilisasi, terjadi didalam tuba fallopii dan menghasilkan zigot. Zigot mengalami pembelahan berulang-ulang kali. Terjadi pembelahan sel menjadi 32 sel yang berkelompok (morula). Mengalami pembelahan membentuk blastula, mempunyai rongga didalamnya yang disebut blastosol. Blastula terdiri atas sel-sel bagian luar dan dalam. Sel-sel bagian luar disebut trofoblas, yang berkembang membentuk plasenta dan membran kehamilan. 

Comments